"Pulau Tak Bernama" (Begitulah Penyair)
lampiaskan lisan pada ribuan kata ini
tidak perlu sesuai lafabet yang benar
berantakan juga terlihat indah ,yang pasti mengasyikan
tak masalah ,asalkan jangan ada yang kurang ataupun berlebih
harus tepat , dan cepat , cermat dan tanggap
aku lemparkan satu kaca bayanganku
kau lemparkan satu irama tulisanmu
kita rebut paket berlibur di hari tua pulau tak bernama ,
akan kita tinggalkan panggilannya
pulau dertumagis
pulau peklimatis
pulau krisaori
pulau namadakosida
nah ,atau pulau fukuhara matomi gusira namri
Begitulah penyair ,
bermain dengan lisannya menciptan tulisan ,
jeli membentuk permainan dalam kata guna merespon keinginan hasrat di jiwa ,
pola pikir yang melawan logika ,
mengandalkan imajinasi menggabungkan rupa manusiawi,
melukis setiap inci pandangan mengayunkan tinta lalu bercerita,
gesture tubuh tumbuh mengiringi gerak keprihatian semata,
kadang menangis lalu menjiwai masuk kedalam roda kehidupan itu sendiri,
dunia sebagai media , bertutur lembut dalam kiasan melawan ukiran,
senja sangat di gemari untuk dinikmati ,
melepaskan nafsu untuk bercinta dengan alam,
kekayaan roh untuk di petuturkan kejayaan
kata untuk di publikasian pada setiap makhluk yang bernafas
dan berfikir dalam waktu lisan akan menjadi kata ,
kiasan akan menjadi nada yang tajam dan mematikan ,
aku penyair dan mereka penyair ,
begitulah kami menerawang asmara dengan kekayaan kosa-kosa pramuria,
kami penyair duduk diam di beranda, dan kami penyair telah menaklukan derita harta ,
ya, walau di sebut pemburu wanita yang hanya bertutur sapa kian menawan ,
kau juga akan menikmati ngaungan singa
dan juga aku tidak lupa untuk memberimu tanduk rusa,
aku poles hingga mendidih dalam bentu prosa,
surat kabar akan terbi hari ini sayang
kumpulan sajak lima puluh lima penyair muda
kisah juang lima menara juga ada
kau pilih mana yang akan aku sediakan untukmu
nah , mari kita bermain sayang,
aku puaskan kau dengan puisiku
aku panaskan kau dengan geloraku
aku riuhkan gelombang sastra untukmu
mari sayang , kita bermain permainan anak kecil kau pilih ,
aku yang menulis atau kau yang menulis
aku yang membacakan nafsumu , atau kau yang menyedot nafsuku
bagaimana , apakah siap untuk kita menjadi nyawa pada tulisan?
AWNL, 22 Juli 2013
UK-KES
0 komentar:
Posting Komentar