Kumpulan Sajak

" sajakku bercerita II "

hari ini aku ingin mengulang,
mendulang rasa ,guna menyempurnakan rumput yang tengah bergoyang
menuangkan warna dalam kanvas pencahayaan
dengan rona wajah , kerutan keikhlasan

hari ini aku ingin mengulang
menawarkan tulisan penikmat santapan
bait tercipta , alur mendendang
rasa mengalir , angan menyuarakan

hari ini aku ingin mengulang
dalam sosok , terhela satu hembusan
bermain petikan dalam satu tangga penciptaan
panorama alam , mengubah jalan kesedihan

hari ini aku ingin mengulang
dalam bongkahan , mencairkan sekutu perang
mendayungkan langkah , tatapan komandan
mengangkat tiang , bertuliskan sayang

dan hari ini aku ingin mengulang
mendayung sampan guna mencapai titik kemesraan
dalam maya ataupun di dunia nyata
kamu , sandinganku dalam menghujani pelantaraan hutan !!



Uk-Kes 25 januari 2012                         NURBISTA LUKMANA



"sensasi anak pelantara"

pelantaran , menjadi rumah pelindung asa yang telah tertumpah mengisi relung tangan yang tak bertulang , bersama gemercik tawa yang mereka lontarkan sepanjang jalan , menemui ujung untuk melelapkan kehisterian jauh menuju jurang
hantam dan terus menghantam , daging kecil yang tertumpu di blakang untuk mempercepat laju kendaraan yang tengah di tunggangi
tidak  mengelauh , semua riang mengikuti irama langkah yang telah di atur sedemikian rupa dengan santunnya

na na na na , tak luput dari pengalihan  ,  raga terus terlontar dan saling menyambung hingga menjadi kesatuan yang utuh dalam ngaungan anjing yang turut mengambil absen pada sensasi anak pelatara
ayo , jalan kita lumayan jauh , jangan terhenti terus bernyanyi ,
kita ciptakan senja dalam dimensi nyanyian kita , bertarung dengan ular mengeluarkan lumut dalam rongga kerongkongan kita , kepalkan tangan untuk menghadang terjangan ombak yang akan terlimpah dari sisi yang tak kan kita bayangkan

lanjutkan , kita akan sampai pada pencarian nafkah orang dalam , sapalah mereka saudara kita dari korban amukan nafkah yang tak terpelihara , oleh mereka , atas dalam masa pancaroba ini
menarik paksa inti ubun-ubun kenikmatan , menyelundupkan hasil dengan rekayasa yang begitu halus
membakar jejak , arangpun tak nampak
bangunkan mereka , bersorak pada negri ini , melindungi kepingan , menyimpan keinginan ,
dalam satu kita bertindak , dalam satu kita merangkak !!  


sajakku bercerita

talang menjulang dalam harian yang menjelang
menjadikan angan yang tertampung dalam waduk kelihaian
kau tutup pintu di awal penderitaan ,
bersembunyi , lalu diam !!

awal yang baik , untukmu dapat melihat lalu lalang kendaraan bermesin
merasakan bunyi , 1000 tanda yang telah terpampang
jangan takut , dan mengelak
genggam tanganku , dan kita keluar

bersembunyi saja bila kau tak kuasa
hanya cukup meraba jika itu perlu untukmu
berdirilah di depan atau di belakangku
percaya , aku akan melindungimu

hentakan saja , dalam fikiran kosong terima apa adanya
bentangkan sisi roman penyejuk udara
asap gelap tak akan pernah menghadang
berikan kepadaku , maka aku akan menyambungnya

ayo , cepat habiskan makananmu
karena istirahat ini tak akan lama
pandangilah sekelilingmu dengan puasnya
karena , sebentar lagi kita akan berangkat !!


END

     (13 januari 2012)
                                                             Alex Wahyu Nurbista L                                        
        (Serunai Laut)



("MEGANE" (SELAMAT DATANG) )

Hilang ilalang termakan elang
Memberikan angan pada induak samang
Mangkok menggeliat mengangkat arang
Metamorfosa sanggar terhambat influenza yang meradang

Gadang merangkak mengurai kandang
Antrian panjang menunggu rangsangan
Lepas terbang dalam gulungan
Melewati gelap menerbitkan arus terang

Mencari tempat meyembah kuburan
Tertungkup suluh melepaskan “MEGANE”
0,1 , permadani merekam batangan asap dalam kurungan
Riuh gendang membubung pada angklung genderang

Menyandang catatan tersudut fikiran
Berkilah membalikan telapak menyurut ke belakang
Sambil menyelam dibalik kenangan
Menjelang magrib membuka perasaan

Pematang terbakar menghisap 3 2 1
pada pesisir anggun aku menghilang
kusandang bekal untuk kumakan
beristirahat di bawah tulisan selamat datang

memandang bersama suapan
selamat tinggal telah terlewatkan
menampung tangan membentuk kesuksesan
menjelang fajar sekali lagi kucapkan

“selamat datang”  



Uk-Kes 01.01.2012                                         (NURBISTA LUKMANA)


SEBUAH PESAN DIDALAM SAJAK

SEBUAH PESAN DIDALAM SAJAK
(SERUNAI LAUT 10 januari 2012)
Telaah menggenggam sebab di balik proses yang kian menuntun
... menjaga keteguhan di seberang sungai , kelapa runtuh dari berbagai sudut-sudut segi empat
memungut satu-persatu setiap sanding lalu di belah , memuncratkan isi menjadi santapan sedap menelan bersama dalam keadaan yang kian meniti celah , walaupun sempit
angkat genggaman baru pencari kebenaran yang mutlak!
Jangan lupakan, setiap kelapa yang telah mengucur di kepala kalian
karena di balik makna akan tersembunyi makna yang sebenernya dan kalianpun akan sadar nantinya
terus bergerak,bentangkan tangan meskipun itu dalam gelap
terus gali batuan hijau perusak pasir ombak di ujung pencarian!
Dan ingat , satu proses akan sangat besar harganya nanti , sampai nadi telah tercabut, dan darah tidak akan lagi berdetak , dalam fikiran tak mampu untuk mengilhami setiap arti di balik kiasan
tidak akan mati bila tidak menghendakinya
nikmatilah suguhan ini walau hanya berupa tulisan yang tak berharga!
Aku tidak mengharapkan penghargaan yang lebih
dan juga tidak meminta untuk di ilhami
satu dalam seribu akan menjadi rumah untukku
yang akan ku tempati , dalam ruang saling bencengkrama mencari satu yang akan menjelang , seiring waktu tegak dan tak akan pernah jatuh meski itu akan di cabut oleh spesies penikmat kekayaan yang memandang rendah hasil karya ciptaan tangan anak manusia
Angkat bendera buktikan keberadaan
meski hanya sebatas semut , namun itu bukanlah pencitraan
hantam gulungan besi yang akan terangkat
campkan , dalam kuburan maksiat penikmat jaringan!
(Alex Wahyu Nurbista L)



"BALERINA 2"

selayaknya aku ingin mendekap panorama pelengkap hidupmu
melepas birahi menuju pengindahan
jauh dalam aromatika kenikmatan
beradu nasib , atas bawah saling memasukkan.

tak berarti ,
jika kau masih menyembunyikan rasa haru di balik sutramu itu
karna aku akan terus menggalinya jauh ke dalam imajinasimu
hingga kau terdampar ke alam bawah sadarmu
hingga kau sadar bahwa aku menyayangimu

tataplah mata ini
kau akan tau bagaimana akhirnya
isi dalam waduk antar kasta ini
mengumbar rindu mendekap hatimu

jangan mengelak
tantanglah asa ini dengan harapku
dan lihatlah ,
segumpal pasir kan mengikat tubuhmu

nikmati itu ,
pasir surga yang perlahan masuk dari aliran nadimu
mencari celah untuk rasuk ke hatimu
menyambung tali menjadi mimpi pengumbar suhu



Uk-Kes 24.des.2011                               (NURBISTA LUKMANA)


" syair pelengkap tidurmu (BALERINA) "

dalam desir ku berkumandang
meneriakkan syair pelengkap tidurmu
merasuki mimpi dalam khayalanmu
kau dan aku kelak kan menyatu

sejenak ,
biarkan bahasamu berkembang
untuk ku satukan menjadi larik sangsekerta
meninggalkan jejak kemilau puisi nan indah

berikan aku waktu,
untuk bermain di dalam fikiranmu
mendayu dalam butiran merah menjalar di setiap penjuru
agar dapat ku labuhkan sampan kecilku pada bunga peristirahatanmu

negri mimpi , yang ku anggap nyata
saling memandang pada satu kecupan
mengindahkan nadi dalam padi
bersembunyi kita dalam onggokan jerami putih

biarkan aku bermain ,
dalam gelap ku ingin memyentuh hatimu
membawakan sejuta simfoni
melelapkanmu dalam pangkuanku

kenanglah ini ,
23 desember ku lahirkan syair pelengkap tidurmu
melawan anggukan dari tubuhku
untukmu , "BALERINA HATIKU"





Uk-Kes 23.des.2011                              (NURBISTA LUKMANA)



"Watashi wa kimitachi o aishite"

teratas menjadi rindu
pada halaman yang memberi warna keabadian
melalui maya , ia berbincang
meski  "Karada no nioi o kanjiru " tak dapat ia resapi

menghayal pada keinginan
berharap masa ini akan berlalu
"Watashi wa kimitachi o aishite"
walau itu hanya berupa ucapan saat ini

aku akan terbang
melangkah , melewati kota
menghisap butiran air pembentuk es
guna dapat melepaskan asa yang telah menggebu

bergumpal menjadi satu
seperti guruh yang akan memancarkan petir
bersuara tegang , tapi mematikan
begitulah rindu yang akan ku bawa untukmu

stay di sana
tadahkan kepalamu ke arah jam 12
tataplah dengan penuh rasa harap
perlahan aku kan turun membawa sesaji petir pembakar lara

tetaplah bermain
dengan mata berkilaumu
jangan pernah terpejam
teruslah membuka dan plototi gumpalan rinduku di atas sana

akan ku raih genggaman tanganmu
membawa jauh dalam pembakaran jiwaku
meski gosong , tetaplah tersenyum
"Watashi wa kimitachi o aishite"




Uk-Kes 21.des.2011                                     (NURBISTA LUKMANA)


  

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews